Hattrick Penghargaan Bappenas, Ganjar Dinobatkan Jadi Mentor Pembangunan Daerah

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo raih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Bappenas RI Tahun 2023. Sebelumnya Ganjar juga mendapat penghargaan ini terhadap 2019 dan 2020.

Penyerahan diserahkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dan di terima langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Kantor Bappenas Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat

Dalam acara di Kantor Bappenas RI, Ganjar didapuk jadi mentor terhadap sesi Sharing Session Pembangunan Daerah 2023.

Ganjar memaparkan proses pembangunan Jateng kepada perwakilan pemerintah 38 provinsi, 22 Kabupaten/Kota, Ombudsman RI, Tim Penilai PPD, dan juga para pemangku keperluan pembangunan area di Indonesia.

Pada paparannya, Ganjar menyebut proses pembangunan Jateng di terasa berasal berasal dari rencana yang melibatkan semua elemen masyarakat. Termasuk kalangan perempuan, penyandang disabilitas, hingga anak-anak.

Menurut Ganjar, program pembangunan di Jateng tak cuma berfokus terhadap pengembangan infrastruktur namun juga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti pencegahan stunting, angka kematian ibu dan bayi, hingga pernikahan dini.

“Maka, tiap musrenbang saya keliling di enam eks karesidenan dan perlu membuat tiga kelompok, maaf, yang masuk ketegori marjinal. Yakni perempuan, disabilitas dan anak-anak,” kata Ganjar.

Respon Ganjar Dalam Sharing Session Pembangunan Daerah 2023

Ganjar mengatakan, keterlibatan group selanjutnya juga dijalankan demi mengakses area luas untuk semua masukan masyarakat. Hal itu dijalankan agar tiap-tiap group masyarakat, terlebih kategori marjinal, meraih perhatian pemerintah.

“Seluruh usulan kami masukkan, baru proses politik ke dewan (DPRD). Karena APBD kami terbatas, maka perlu tersedia edukasi dan ketetapan berdasar skala prioritas,” paparnya.

Ganjar juga menjalin sinergitas dan mengutamakan kreativitas pada pemerintah pusat, daerah, kabupaten/kota, dan juga CSR dan filantropi. Hal ini merupakan salah satu langkah memaksimalkan program yang telah berjalan.

Di Jateng, Ganjar menggulirkan program pendampingan satu OPD satu desa miskin, satu OPD satu inovasi, sekolah untuk siswa miskin, dan lain sebagainya.

“Kami mengfungsikan jikalau tersedia krenova (kreativitas dan inovasi) sebagai motivasi berinovasi. Saat ini tersedia kurang lebih 559 inovasi OPD. Teman ASN itu perlu dipaksa berinovasi, namun ternyata suka dipaksa,” tuturnya.

Kepada para peserta Sharing Session, Gubernur Jateng dua periode itu juga menyinggung soal “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng” yang efektif untuk menekan angka stunting beserta angka kematian ibu dan bayi.

“Program itu mendata, memantau dan mengawal ibu hamil untuk meyakinkan kondisnya sehat dan menekan angka stunting dan kematian ibu dan bayi,” imbuhnya.

Pengembangan EBT
Keseriusan Ganjar di di dalam rencana pembangunan juga diterapkan terhadap pengembangan kebolehan baru terbarukan atau EBT. Saat ini, di Jawa Tengah terkandung 2.353 Desa Mandiri Energi. Seluruh DME selanjutnya terdiri berasal berasal dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan. Melihat program tersebut kalian dapat mengunjungi binamargadki.net

“Kami juga mengembangkan kebolehan baru terbarukan di tingkat desa,” tandasnya.

Sebagai informasi, Bappenas RI juga mengimbuhkan penghargaan spesifik kepada Pemerintah Provinsi Jateng. Di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, Jateng diakui sebagai Provinsi yang Memulai Inisiasi Awal untuk Sirkular Ekonomi.

Raihan PPD 2023 kategori rencana dan pencapaian paling baik tingkat provinsi ini, menunjukkan kesuksesan Pemerintah Provinsi Jateng di di dalam mobilisasi fungsi kepemerintahan, terlebih kesuksesan reformasi birokrasi.